ARDHI CATUR KURNIAWAN. ABSTRAK. 2019. Besarnya penggunaan listrik diikuti besarnya resiko bencana yang diakibatkan gangguan listrik. Pada umumnya PLN selaku pengelola distribusi listrik telah memberikan proteksi standart bagi para pengguna, namun hal tersebut belum memberikan perlindungan yang baik dari bencana akibat gangguan-gangguan, karena pada umumnya perlindungan dikhususkan pada salah satu jenis gangguan, serta penyebab gangguan tidak dapat diketahui melalui alat-alat proteksi yang disediakan. Oleh sebab itu diperlukan alat proteksi listrik yang lebih cerdas dengan menerapkan logika fuzzy pada alat proteksi. Fuzzy pada alat proteksi ini bertujuan sebagai sistem pendukung keputusan untuk menunjukkan kondisi dari jaringan listrik berdasarkan parameter tegangan, arus dan suhu kabel. Hasil dari logika fuzzy berupa level bahaya dengan rentang 1-10 yang terbagi atas 3 status kondisi yaitu aman, waspada, dan bahaya, yang mana pada kondisi bahaya alat proteksi akan memutus aliran listrik agar tidak merusak perangkat elektronik. Selain itu dari hasil fuzzifikasi parameter-parameter yang diukur dapat diketahui penyebab gangguan.