ANALISIS PENGGUNAAN HYBRID SUPERCOUNDUCTING FAULT CURRENT
LIMITER (SFCL) PADA SISTEM TRANSMISI
Berdasarkan hasil analisa penggunaan Hybrid SFCL pada sistem pada sistem 9-Bus International
Journal of Sciense, maka dapat disimpulkan bahwa, cara kerja Hybrid SFCL adalah dengan mengalihkan arus ganguan menuju ke CLR dengan menggunakan FS. Bagian CLR terhubung dengan superconductor dengan nilai rektansi CLR yang berfungsi sebagai pereduksi arus gangguan hubung singkat yang mengalir. Nilai reaktansi pada bus 4 sebesar 96,53 Ξ©. Pada bus 7 bernilai 20,64 Ξ©. Dan pada bus 9 nilai reaktansi bernilai 68,65 Ξ©. Dengan dipasang Hybrid SFCL, Analisa Transien SC pada sistem, sudah sesuai dengan ketentuan standar dari transien SC. Dimana nilai πΌπππ sebelum dipasang Hybrid SFCL lebih besar dibandingankan dengan sesudah dipasang Hybrid SFCL. Pada bus 4 perbandingan nilai πΌπππ nya ialah 1,384 kA > 1,223 kA, pada bus 7 ialah 2,151 kA > 1,72 kA, lalu pada bus 9 ialah 1,438 kA > 1,26 kA. Lalu nilai ππ sebelum dipasang Hybrid SFCL lebih besar dibandingkan sesudah dipasang Hybrid SFCL. Perbandingan nilai ππ pada bus 4 ialah 3,507 kA > 3,138 kA, pada bus 7 ialah 5,966 kA > 4,759 kA, lalu pada bus 9 ialah 3,718 kA > 3,219 kA.