ANALISIS DAMPAK KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP UNJUK KERJA TRAFO DISTRIBUSI PENYULANG POPER PT. PLN (PERSERO) RAYON PONOROGO: STUDI KASUS PADA JARINGAN 20KV

Fu’ad, Ahmad Jauharul. Ringkasan. 2024. Beban tidak seimbang merupakan salah satu masalah yang terjadi pada trafo distribusi. Semakin besar ketidakseimbangan beban suatu trafo, maka trafo tersebut akan mengalami beban lebih (overload) satu fasa, hal ini dikarenakan semakin besarnya arus yang mengalir pada salah satu fasa pada trafo tersebut (Patilima, 2022). Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif yaitu dengan cara menganalisa ketidakseimbangan beban terhadap unjuk kerja trafo distribusi dalam satu penyulang. Prosedur penelitian ini dengan cara menganalis pembebanan trafo distribusi, ketidakseimbangan trafo distribusi, dan unjuk kerja trafo distribusi tehadap ketidakseimbangan beban. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semakin tinggi persentase ketidakseimbangan beban pada trafo distribusi, semakin besar pula rugi daya yang ditimbulkan. Namun, meskipun persentase ketidakseimbangan beban lebih tinggi, rugi daya yang terjadi tidak selalu lebih besar, karena besarnya rugi daya juga dipengaruhi oleh tingkat pembebanan trafo distribusi. Dengan kata lain, selain ketidakseimbangan beban, rugi daya pada trafo distribusi juga bergantung pada besarnya pembebanan trafo tersebut. Selanjutnya, dalam konteks efisiensi, semakin tinggi persentase ketidakseimbangan beban pada trafo distribusi, semakin rendah nilai efisiensi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh adanya rugi daya yang semakin besar, yang berbanding terbalik dengan efisiensi trafo. Dengan demikian, semakin besar persentase ketidakseimbangan beban, semakin besar pula rugi daya yang terjadi, sehingga nilai efisiensi trafo distribusi menurun. Dapat disimpulkan bahwa persentase ketidakseimbangan beban yang lebih tinggi akan menghasilkan efisiensi trafo yang lebih rendah.