OPTIMASI PENJADWALAN DAN OPERASI PEMBANGKIT TERMAL MENGGUNAKAN ALGORITMA FIREFLY

Wahyu Sapto Nugroho. Abstrak. Bagian penting dari sebuah sistem tenaga listrik adalah operasi dari sistem tenaga listrik itu sendiri. Operasi ini meliputi pada saat daya listrik dibangkitkan dan sampai pada konsumen. Saat ini kebutuhan energi listrik oleh masyarakat sangat tinggi. Terdapat banyak sekali masalah pada saat operasi dari sistem tenaga listrik, seperti masalah pada saat daya dibangkitkan, masalah dibagian transmisi atau pendistribusian listrik, bahkan masalah pada beban listrik. Untuk membuat sebuah sistem tenaga listrik dapat bekerja dengan optimal diperlukan koordinasi atau penjadwalan dari semua pembangkit agar dapat mencegah atau merespon terjadinya perubahan beban secara mendadak. Untuk membuat operasi sistem tenaga listrik berjalan dengan optimal maka perlu dilakukan dari semua unit pembangkit. Penjadwalan dari unit pembangkit ini dikenal dengan istilah unit commitmentUnit Commitment adalah penentuan kombinasi dari unit-unit pembangkit yang tersedia dengan mengatur daya yang dibangkitkan oleh masing-masing unit yang bertujuan untuk memperoleh biaya operasi total minimum. Dalam setiap operasi sistem tenaga listrik terdapat biaya yang harus dikeluarkan oleh operator. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi biaya produksi energi listrik, seperti perubahan kurva beban, perubahan harga bahan bakar. Harga bahan bakar dari setiap unit pembangkit berbeda-beda. Pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara memiliki biaya rendah. Untuk pembangkit dengan bahan bakar gas atau minyak memiliki biaya yang mahal. Apabila beban puncak pada kurva harian sangat tinggi, maka biaya produksi energi listrik akan semakin besar juga. Di Indonesia beban puncak biasa terjadi di malam hari. Hal ini dikarenakan hampir semua orang menggunakan peralatan listrik. Dalam penyelesaian skripsi ini digunakan metode algoritma firefly dengan 2 tes sistem uji yang didapat dari jurnal IEEE. Tes sistem 1 bertujuan untuk mengetahui pangaruh nilai α dan populasi kunang-kunang terhadap biaya yang dihasilkan, sedangkan tes sistem 2 bertujuan untuk mengetahui efisiensi dari algoritma firefly. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode algoritma firefly dapat menyelesaikan permasalahan unit commitment dengan baik. Algoritma firefly dapat menyelesaikan permasalahan unit commitment lebih efisien dibandingkan dengan metode modified genetic algorithm (MGA) dengan selisih total biaya sebesar 1368.85 $/h.