Perancangan Alat Pengisian Makanan Yang Dikemas Dalam Kotak Pada Proses Pengepakan (Packaging) Dengan Tenaga Pneumatik

Wahyuliningtyas, Lia. Abstrak. 2007. Peralatan yang menggunakan pneumatik atau udara mampat telah mengalami kemajuan dibidang teknik, mekanisasi, dan otomatisasi yang lebih banyak mendapatkan pengakuan sebagai alat bantu yang cocok sekali pada pelaksanaan produksi (Krist, 1993: 3). Pada Alat Pengisian Makanan Yang Dikemas Dalam Kotak Pada Proses Pengepakan (Packaging) Dengan  Tenaga Pneumatik ini menggunakan tenaga pneumatik karena mudah dalam pengaturannya dan ramah lingkungan dibanding sistem hidroulik maupun elektrik. Rumusan masalah dalam pembuatan Alat Pengisian Makanan Yang Dikemas Dalam Kotak Pada Proses Pengepakan (Packaging)  ini menggunakan tenaga pneumatik adalah: 1. Bagaimana merancang desain dari alat pengisian makanan yang dikemas dalam kotak pada proses pengepakan (packaging)?; 2. Bagaimana langkah-langkah pemeriksaan komponen pendukung untuk menggerakkan silinder pada alat pengisian makanan yang dikemas dalam kotak?; 3. Bagaimana membuat rangkaian hardware dan software dengan mikrokontroller AT89S51 untuk menggerakkan piston agar dapat bergerak sesuai dengan proses pengepakan?; 4. Bagaimana langkah-langkah perakitan semua sistem yang ada pada alat pengisian makanan yang dikemas dalam kotak pada proses pengepakan (packaging)?; 5. Bagaimanakah unjuk kerja (SOP) dari proses pengisian makanan yang dikemas dalam kotak pada proses pengepakan (packaging)?. Metode yang digunakan dalam alat pengisian Makanan Yang Dikemas Dalam Kotak Pada Proses Pengepakan (Packaging) ini meliputi: perancangan rangkaian elektrik, perancangan software, dan perancangan mekanik. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Rangkaian sensor Cahaya dapat mendeteksi adanya kardus; 2. Seven-Segment dapat menampilkan angka 1-9 dan seterusnya; 3. Silinder Aktuator dalam keadaan tidak bocor; 4. Solenoid valves dalam keadaan baik; 5. Relay dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Hasil Pengujian alat dapat berjalan dengan baik, adapun kekurangan presisi dari alat karena keterbatasan mekanik. Penulis menyarankan untuk perancangan alat berikutnya agar dapat bekerja maksimal perlu: 1. Pemilihan komponen dari alat yang digunakan seperti silinder aktuator dan selenoid valves sebaiknya dilakukan dengan pemeriksaan yang cermat dan hati-hati agar alat dapat bekerja dengan maksimal; 2. Perlu diperhitungkan presisi dari alat yang dirancang agar makanan yang dikemas dalam kemasan kotak dapat masuk dengan sempurna ke dalam kardus; 3. Pada perancangan mekanik alat berikutnya sebaiknya dilakukan dengan benar dan disesuaikan dengan sistem kerja alat, sehingga dapat memperkecil error.